Archives

gravatar

"Kami membuat sesuatu yang sangat menakjubkan dari sesuatu yang sangat remeh,"

Sebuah halte unik di kawasan Baltasound, Inggris kini menjadi sebuah kunjungan wajib bagi turis di sana. Kini banyak orang yang datang dari seluruh dunia untuk melihatnya, bahkan warga sekitar harus memasang data lalu lintas di pulau ini karena banyaknya bus turis yang datang.

Dilengkapi televisi, sofa, pesawat telepon dan bantal bertema sepakbola, halte paling mewah di Inggris kini didandani sesuai tema Piala Dunia.

Selama bertahun-tahun, halte tersebut sangat populer dan kini memiliki situs serta akun Facebook sendiri. Halte bus tersebut bahkan juga memiliki buku daftar pengunjung.

Menghias halte itu sebenarnya diawali ketika seorang penduduk lokal menempatkan sebuah sofa dan meja didalam halte, namun seiring dengan perubahan selama bertahun-tahun, semakin banyak tambahan perlengkapan, termasuk komputer lama yang tak terpakai dan sebuah microwave.

Bobby Macaulay merupakan salah satu warga yang memulai dekorasi halte yang membuat lokasi itu menjadi incaran turis setiap tahunnya.

"Dimulai dengan sebuah sofa dan sejak itu, telah banyak barang yang didonasikan untuk mendekorasi," ujarnya.

"Sebenarnya hal itu tidak dimulai sebagai proyek tertentu, bahkan awalnya tidak terorganisir. Hal itu seperti dimulai dengan sendirinya," tambah Bobby.

(Dikutip dari Republika online, Jum'at, 18/8/2010)
Baca selengkapnya Bagikan
gravatar

Propaganda Yahudi

بِسْمِ اللهِ الرَّ حْمَنِ الرَّ حِيْمِ

Tak hanya jurnalis, Israel juga sanggup membiayai kunjungan para anggota parlemen, pengamat, juga para feminis ke wilayahnya. Dengan dana yang dimiliki, menurut Edward Said, Israel bahkan juga membiayai kampanye pemilu untuk membentuk opini yang mereka inginkan. Sebagai negara besar, Amerika menjadi sasaran utama dalam melancarkan propaganda.

Holocaust dan 'kesulitan' yang kini dihadapi Israel menjadi pesan yang sangat dominan dalam proses propaganda. Tidak hanya melalui berita di media massa, isu holocaust juga terus dipelihara melalui museum dan monumen yang dijadikan simbol penderitaan warga Yahudi. Bom bunuh diri maupun ledakan roket di permukiman warga Yahudi juga terus dieksploitasi untuk menunjukkan bahwa warga Israel sedang berada dalam posisi menderita.

Paul Craig Roberts dalam artikelnya yang berjudul Jimmy Carter Spekas Thruth to Propaganda mencatat bahwa Israel telah berhasil mencuci otak warga Amerika lewat propagandanya. Menurut Paul, sedikitnya 90 persen warga Amerika yang mengamati konflik di Palestina mendapatkan sumber informasi dari jalur propaganda Israel. Dari data ini dia menyimpulkan bahwa Israel sudah berhasil mengontrol arus informasi. Kekuatan lobi pun sudah berhasil menjadikan setiap pihak yang mengritik Israel sebagai kalangan yang antisemit yang hendak menghadirkan holocaust kedua

Masih adakah yang percaya pada negara yahudi itu?
Baca selengkapnya Bagikan