gravatar

Cerita-cerita tentang Almarhum si Mbah Kakung (H. Moh. Supyan)

Karena jujur saja, saya mengenal beliau hanya sampai saya berumur kurang lebih 4 tahun, dan itupun ingatan saya tentang mbah saya sangat samar-samar bagaimana figur mbah saya itu. Buat saya ingatan yang paling membekas tentang mbah kakung H. Muh. Supyan itu adalah cara penyambutannya buat cucu-cucunya yang datang menjenguknya sewaktu libur Idul Fitri atau Idul Qurban yaitu dengan ucapan : "ala'.. ala'.. ala'..", atau pada saat mbah sedang duduk di pintu samping menuju kulah (tempat wudlu') Masjid Assalam yang beliau dirikan (nanti mungkin saya akan mencoba berceritera tentang bagaimana beliau mendirikan masjid tersebut) sedang menulis kitab-kitab arab gundul di buku tulis, atau ketika beliau sedang menjadi Imam di masjid, dan yang terakhir adalah ketika beliau dipanggil oleh Allah SWT pada tahun (kalau tidak salah) '80an.

Itulah mengapa saya mencoba menggali kembali ingatan-ingatan saya tentang mbah saya itu dan mungkin nantinya untuk diingat oleh anak cucu saya nanti kelak kalau mereka sempat membacanya.

Saya beberapa kali mendengar cerita-cerita tentang mbah kakung saya, baik cerita sewaktu masa mudanya, dan cerita sewaktu mbah sudah menikah dan lain-lain. Dan sumber cerita-cerita ini semuanya adalah cerita yang diceriterakan kembali oleh keluarga dan keturunan dari mbah Kyai Kaji Muh. Supyan, begitu orang Dukuh Semaji Desa Brecong, memanggil mbah saya.

Ini cerita-cerita yang pernah saya dengar mengenai kehidupan almarhum mbah kakung tersebut :
  1. Mbah kakung dikirim ke Dumai menjadi buruh pertambangan.
  2. Menyelamatkan anak macan ketika mbah kakung menjadi buruh pertambangan ke Dumai.
  3. Menyingkirkan batu besar dari jalan tempat lalu lalang pekerja tambang di Dumai.
  4. Menyingkirkan serombongan mahluk halus penghuni pohon ketika hendak membangun rumah di dukuh Semaji Desa Brecong, Bulus Pesantren Kebumen.
  5. Diperdengarkan suara andong 'invisible' ketika sedang memimpin sholat berjama'ah malam di masjid.
  6. Mengangkat mas Khayatun Isnain (sepupu) dari terbis (jembatan kecil) ketika orang-orang tidak mampu mengangkatnya karena mas Khayat seakan-akan sudah menempel pada terbis tersebut.
  7. Menerima tantangan orang yang memintanya menyembelih kambing tapi kambingnya seakan-akan mengerti dan menurut.
  8. dan lain-lain yang mungkin akan menyusul setelah perburuan saya *halah* akan kisah-kisah almarhum mbah kakung H. Muh. Supyan.
Mudah-mudahan sumber-sumber cerita tentang almarhum mbah kakung Kiyai Haji Muh. Supyan masih bisa saya temui, soalnya beberapa nara sumber yang tahu tentang sejarah mbah kakung menurut berita sudah almarhum juga.

Artikel Terkait by Categories



Widget by Uda3's Blog
Bagikan
gravatar

teruskan ceritanya,...aku sebagai orang brecong yang masih sedikit makan garam pengin tahu juga cerita-cerita leluhur...

gravatar

1. Mungutin dondong depan mesjid
2. Mbedili bajing nang trukahan ro mas khayat
3. Mbah putri misuh2 putune dolanan genen nang pawon hehe
4. Ngising nang blumbang mburi umah...bingung nek udan pamaning nek "ana sing liwat"...
5. Nyemplung kullah hahaha....