gravatar

Mengenang si Ngesot ...

Dulu, pada awal-awal tahun saya mulai usaha rental komputer, print dan pengetikan tempat usaha saya kedatangan atau mungkin lebih tepatnya dijadikan tempat berlindung seekor kucing yang sepertinya baru saja mengalami kecelakaan, entah sepertinya habis ditabrak kendaraan mobil atau motor karena kaki belakang sebelah kanannya terluka dan sepertinya ada tulang ujung jarinya yang patah. *eh, kalo kucing itu disebut jari apa bukan yah?.. *


Kondisinya sungguh mengenaskan, saat itu bulu-bulunya belepotan lumpur got yang bau, kakinya yang terluka terlihat mengeluarkan darah, tetapi saya yang biasanya sangat suka pada kucing kali itu sepertinya ingin membiarkan dia untuk mengurus dirinya sendiri, karena selain bau comberan itu dia juga selalu berusaha mencakar bila tangan saya mencoba mendekati tubuhnya untuk melihat luka di kakinya itu. Sehingga akhirnya saya biarkan saja kucing itu membersihkan dirinya dibawah meja komputer dengan menjilat-jilat luka dan bulunya dari kotoran, karena sepengetahuan saja seekor kucing (sebagaimana binatang liar) itu memiliki kemampuan untuk survive dalam keadaan terburuk. Dan memang, setelah seharian kucing itu saya biarkan membersihkan dirinya sendiri, sore harinya barulah kucing itu mau didekati untuk kemudian diberi makan dengan kondisi kaki yang sudah mengering darahnya dan tampak bulunya sudah lebih bersih dari sebelumnya.

(kakinya yang luka/patah kemudian tidak mau 
kembali ke posisi semula, malah kebalikannya)

Dan hari-hari berikutnya kucing tersebut masih berusaha untuk berjalan menggunakan kakinya yang sudah tidak normal lagi, dan itu sepertinya menyakitkan dirinya (sepenglihatan saya) karena setiap kaki yang terluka itu sedikit menyentuh jalanan maka dia seperti agak meloncat jalannya. Dan seperti kebiasaan kucing lagi, bahwa kucing itu adalah termasuk binatang soliter atau menurut istilah saya 'penyendiri' yang punya daerah teritori kekuasaan miliknya, sehingga ketika datang kucing lain masuk teritori kekuasaannya maka dia akan mengusir si pendatang baru tersebut. Begitu pula si kucing ini, betapapun dirinya kesulitan ketika berusaha berlari, tetapi dia tetap ngotot dengan memburu kucing lain itu untuk mempertahankan teritorinya.

Pada awal-awalnya untuk beberapa hari si kucing masih keluar masuk tempat saya, bila lapar dan saya tidak ada makanan untuk si kucing maka dia akan keluar mencari makan sendiri dan akan kembali bila sore kembali ke tempat saya untuk membersihkan dirinya.

Namun beberapa hari kemudian kucing ini seperti takut untuk keluar dari tempat saya, setelah saya perhatikan ternyata sepertinya dirinya tidak kuat untuk menahan sakit pada kaki kanannya yang terluka akibat kecelakaan tadi sehingga sewaktu mencoba untuk memburu kucing pendatang baru akhirnya malah dirinya yang jadi bulan-bulanan si kucing pendatang baru itu, dan kemudian 'ngacir' masuk ke tempat saya untuk berlindung.



Dan sejak itulah kami melihat kucing tersebut berjalan dengan menyeret kedua kaki belakangnya menggunakan dua kaki depannya atau 'ngesot'. Kami yang melihat kelakuan si kucing tersebut antara lucu dan trenyuh, karena kami tidak bisa menolong si kucing untuk membenarkan bentuk kakinya tersebut ke kondisi semula atau sekedar mengobati lukanya. Mungkin sadar akan kondisi dirinya yang lemah kucing itu kini lebih banyak berdiam di tempat saya ketimbang menuruti kebiasaan kucing seperti biasanya 'ngeluyur' dan 'ngacak-ngacak' tempat sampah orang. Tapi lama kelamaan kami terbiasa melihat si kucing berjalan dengan menyeret kedua kaki belakangnya/ngesot, maka kami spontan memanggil si kucing dengan julukan 'si Ngesot'. 

Karena saya trauma dengan kejadian sebelumnya dimana pernah seekor kucing kecil tanpa sengaja terkunci di dalam, dan pagi harinya ketika saya membuka tempat usaha saya disambut 'meong-meong' meriah si kucing kecil dan semerbak aroma kotoran kucing yang bertebaran di mana-mana, maka pada awalnya setiap saya menutup tempat usaha saya, saya mengeluarkan si Ngesot. Tapi kemudian pada saat musim hujan datang, setiap pagi saya melihat si Ngesot dengan bulu yang lepek kebasahan air hujan sedang menunggu di pintu rolling door lama kelamaan iba saya melihat kucing tersebut, maka atas kesepakatan kami warga rental komputer si Ngesot setiap rental komputer tutup kami tempatkan di belakang yang merupakan ruangan dapur dan kamar kecil. Dan seperti mengerti dengan keadaannya si Ngesot tidak pernah protes dengan mencoba berlari keluar atau mencakar tangan saya ketika hendak dimasukkan ke dapur bila sudah malam, dan ternyata setelah si Ngesot kami tempatkan ruangan belakang, dapur rental yang biasanya ramai dengan tikus kini jadi bersih dari klan si 'Mickey' itu. Dan pernah satu pagi si Ngesot berhasil menangkap seekor tikus tersebut.

Sayang kenangan tentang si Ngesot hanya berupa foto ini yang kami punya, karena mungkin akan lucu kalo dulu sempat merekam bagaimana kucing itu berusaha berjalan hanya dengan mengandalkan dua kaki depannya saja sedang dua kaki belakangnya diseret-seret kemana-mana.

Dan kini tiga tahun sudah si Ngesot di kubur pada tanah kosong depan rumah mertua saya, karena pada bulan puasa tahun 2008, setelah satu hari menolak makan makanan yang kami sodorkan keesokan harinya si Ngesot terbujur kaku di dapur.


Artikel Terkait by Categories



Widget by Uda3's Blog
Bagikan